Senin, 27 Maret 2017

PROFIL KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR


SERBA -  SERBI KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR
Oleh :
Sulih Endarwati – 3615100043, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, SURABAYA

Pulau Bawean, Kabupaten Gresik
   
Kabupaten Gresik memiliki suatu pulau yang secara administratif masih menjadi bagian wilayahnya yaitu Pulau Bawean. Bawean memiliki dua kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak. Jumlah penduduknya sekitar 70.000 jiwa yang merupakan akulturasi dari beberapa etnis yang berasal dari pulau Jawa, Madura, Kalimantan ,Sulawesi dan Sumatera termasuk budaya dan bahasanya. Penduduk Bawean kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai nelayan atau petani selain juga menjadi pekerja di Malaysia dan Singapura, sebagian besar di antara mereka telah mempunyai status penduduk tetap di negara tersebut, selain di kedua negara itu penduduk Bawean juga menetap di Australia dan Vietnam. Mayoritas penduduk Bawean adalah suku Bawean , dan suku-suku lainnya.


Sementara itu, kabupaten Gresik sendiri adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Gresik memiliki lahan yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi lahan perikanan, industri, perkebunan, dan permukiman. Peranannya sebagai kawasan minapolitan guna memaksimalkan potensi lokal yang ada. Bahkan di dunia Internasional , Kabupaten Gresik telah menerima penghargaan  antara lain Asean Development Citra Award dari Lembaga Resmi Internasional, penghargaan Majelis Ilmu kepada Bupati Gresik dari Kerajaan Brunei Darussalam 2008, sedangkan di tingkat nasional Kabupaten Gresik mendapat penghargaan yaitu Indonesia’s Attractiveness Award 2016 (penghargaan untuk daya tarik suatu daerah yang dilihat dari PDRB, investasi, infrastruktur, pariwisata, dan pelayanan publik) . Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membagikan beberapa hal yang berkaitan dengan Kabupaten Gresik mulai dari gambaran umum wilayah, kependudukan, kondisi sosial ekonomi, budaya, penggunaan lahan (land use), infrastruktur, permasalahan, potensi, dan rekomendasi.

a.      Gambaran Umum Wilayah

                     

PETA BATAS ADMINISTRASI KABUPATEN GRESIK
Sumber : RTRW KAB.GRESIK (2010 – 2030)

Secara geografis, kabupaten Gresik terletak di antara 112o – 113o BT dan 7o – 8o LS. Lokasi kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut kota Surabaya yang  merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah  1.191,25 km2 yang terbagi dalam 18 kecamatan dan terdapat  330 desa . Kecamatan-kecamatan tersebut antara lain kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Bungah, Cerme, Driyorejo, Duduksampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Kedamean, Manyar, Menganti, Panceng, Sangkapura, Sidayu, Tambak, Ujungpangkah, dan Wringinanom.

Kabupaten Gresik adalah daerah pesisir dengan total jumlah penduduk 1.307.995 jiwa dengan kepadatan 1.098 jiwa/km2.  Daerah pesisir memanjang mulai dari kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, Panceng, Sangkapura, Tambak yang ada di Pulau Bawean. Jenis tanah di kabupaten Gresik rata –rata adalah tanah kapur. Berikut ini batas-batas Kabupaten Gresik meliputi :
§              Sebelah utara               :           Laut Jawa
§              Sebelah timur              :           Selat Madura dan Kota Surabaya
§              Sebelah selatan            :           Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto
§              Sebelah barat               :           Kabupaten Lamongan

Beberapa wilayah di Kabupaten Gresik, memiliki ketinggian 25 meter diatas permukaan laut serta kelerengan 2-15%. Sebagian besar tanah di wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari jenis aluvial, grumusol, mediteran merah dan litosol. Curah hujan di Kabupaten Gresik juga relatif rendah, yaitu rata-rata 2.245 mm per tahun. Di wilayah kabupaten Gresik bagian utara merupakan pegunungan kapur utara yang tanahnya kurang subur. Sebagian dari daerah ini adalah daerah hilir aliran Bengawan Solo yang bermuara di pantai utara kabupaten Gresik/kecamatan Ujungpangkah. Daerah hilir Bengawan solo tersebut sangat potensial karena mampu menciptakan lahan yang cocok untuk industri, perikanan, perkebunan, dan permukiman. Sedangkan di bagian tengah wilayah ini tanahnya relatif subur dan juga terdapat sungai-sungai kecil seperti sungai Lamong, Manyar, Corong, dan sangat cocok untuk kegiatan pertanian maupun perikanan. Untuk Kabupaten Gresik bagian selatan meliputi Menganti, Kedamean, Driyorejo, Wringinanom, merupakan areal dataran rendah yang subur dan berbukit yang cocok untuk kegiatan industri, pertanian, dan permukiman. Sedangkan wilayah kepulauan Kabupaten Gresik yang berada di Pulau Bawean dan pulau kecil sekitarnya yang meliputi wilayah Kecamatan Sangkapura dan Tambak adalah merupakan sebagian dataran rendah yang cukup subur dengan jenis tanah mediteran coklat kemerahan dan sebagian merupakan daerah berbukit sehingga di bagian wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk pertanian, pariwisata, dan perikanan. Potensi bahan- bahan galian di wilayah ini cukup potensial dengan adanya jenis bahan galian mineral non logam spesifik.

b.      Kependudukan
Bila kita lihat tabel dibawah ini, yaitu tabel jumlah penduduk Kabupaten Gresik dalam rentang waktu 2011-2015.
                                                         

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Gresik 2016

Pada tahun 2011, jumlah penduduk di kabupaten Gresik secara keseluruhan adalah sebanyak 1.270.351 jiwa. Pada tahun 2012 jumlah penduduk mengalami peningkatan yang cukup besar sehingga menjadi 1.307.995. Pada tahun 2013 berjumlah 1.324.777. Di tahun 2014, jumlah penduduk mengalami penurunan dari tahun 2013 ke tahun 2014 menjadi 1.319.314 dan tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 1.303.773. Jika dihitung kepadatan penduduk di Kabupaten Gresik pada tahun 2015 adalah jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayah hasilnya adalah 1.094, 46 jiwa/km2.
                                                  


Tabel 2. Piramida Struktur Penduduk tahun 2015
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Gresik 2016

Piramida Penduduk Kabupaten Gresik Tahun 2015 menunjukkan piramida berbentuk kubah yang melebar ditengah. Piramida ini memberikan gambaran struktur usia, dimana penduduk usia produktif jauh lebih besar daripada usia tidak produktif. Dengan jumlah penduduk produktif yang lebih banyak berarti maka jumlah angkatan kerja pun tinggi serta kesempatan kerja harus diperluas agar tidak menimbulkan pengangguran. Usia produktif juga mempengaruhi tingkat produktivitas sumberdaya manusia itu sendiri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian Pemerintah Kabupaten Gresik. Pada tabel struktur penduduk Kabupaten Gresik Tahun 2015 didominasi oleh kelompok umur usia produktif, yaitu 15-64 tahun, yaitu sebesar 930.286 jiwa, yaitu 69.54% dari jumlah penduduk Kabupaten Gresik. Sedangkan kelompok umur non produktif, yaitu 0-14 tahun dan 65 tahun keatas berjumlah 373.487 jiwa atau 27.91%. Rasio ketergantungan antara usia produktif dan usia tidak produktif pada Tahun 2015 sebesar 40.14, yang berarti setiap 100 usia produktif harus menanggung 40 usia tidak produktif.

c.Sosial Ekonomi
                                                               
                                                                    

Gambar : Perkembangan UMKM di Kabupaten Gresik
Sumber : RPJMD Kab. Gresik (2016-2021)

Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa perkembangan jumlah UMKM dan Usaha Besar (UB) cenderung meningkat dengan proporsi yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa baik UMKM maupun UB memberikan kontribusi yang tetap dalam perekonomian Kabupaten Gresik.Proporsi jumlah UMKM yang cenderung konstan jika dibandingkan dengan perkembangan jumlah UB. Pada sisi yang lain, ternyata hampir 50 persen dari PDRB Kabupaten Gresik dihasilkan dari usaha masyarakat yang berskala besar. Rendahnya daya saing UMKM Kabupaten Gresik menimbulkan tingkat resiko yang tinggi jika dihadapkan dengan perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Tabel 3. Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Gresik dengan Provinsi Jawa Timur, dan Nasional
Sumber : BPS Kabupaten Gresik tahun 2015
                                                               


Pada tabel diatas dapat dilihat pertumbuhan ekonomi Gresik dengan provinsi Jawa Timur dan Nasional. Pada tahun 2013 Gresik menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 7,14%. Sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,11 %. Dan pada tahun 2015 mengalami penurunan kembali sehingga menjadi 6,15%. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Gresik memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Tabel 4.Realisasi Investasi Penanaman Modal di Kabupaten Gresik
Sumber : LKPJ AMJ Kabupaten Gresik 2011-2015
No
Uraian
Satuan
2012
2013
2014
2015
1.
Realisasi Investasi PMDN
Rp.Juta
3.292.566
4.794.719
8.998.738,4
671.413,6
2.
Realisasi investasi penanaman modal asing
US dolar
715.790,7
842.750,3
171.921,6
152.925.400

Dari data diatas masih kurang investasi yang berasal dari dalam negeri. Selain itu , penanaman modal asing juga mengalami penurunan  dari tahun 2013 ke tahun 2014 sangat drastis perubahannya mulai dari 842.750,3 menjadi 171.921,6 dan mengalami peningkatan pesat  ditahun 2015 yaitu 152.925.400. Pemerintah Kabupaten Gresik seharusnya bisa lebih memperbaiki infrastruktur yang menunjang agar lebih banyak investor yang menanamkan modalnya sehingga Kabupaten Gresik bisa lebih berkembang dari segi ekonomi pembangunannya.

d.Budaya dan Pariwisata
Ketika berbicara soal budaya, Kabupaten gresik memiliki alternatif yang sangat banyak dimana situs-situs budaya tersebut memiliki nilai-nilai sejarah yang begitu tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai pengembangan sektor pariwisata yang dapat meningkatkan pendapatan daerah kabupaten Gresik. Berikut ini adalah list objek wisata di Kabupaten Gresik yang patut untuk dikunjungi :
Tabel 5. Daftar Objek Wisata yang ada di Kabupaten Gresik
No.
Objek Wisata Budaya
Lokasi
Kecamatan
1
Makam Maulana Malik Ibrahim
Ds. Gapuro
Gresik
Makam Pusponegoro
Ds. Gapuro
Makam Raden Santri
Jl. Raden Santri
Makam Nyi Ageng Pinatih

Ds.kebungson
2
Makam Sunan Giri
Ds.Giri
Kebomas

Makam Sunan Prapen
Makam Kawis Guwo
Makam Panembahan Agung
Makam Dewi Sekardadu
3
Makam Siti fatimah Binti Maimun
Ds.Leran
Manyar
4
Petilasan Sunan kalijogo makam Empu Supo
Ds.Surowiti
Panceng
5
Makam Panjang Dora/Sembodo
Ds.Lebak
Sangkapura
6
Zaenab
Ds.Diponggo
Tambak





Objek Wisata Minat Khusus


7
Kampung Kemasan
Dalam Kota
Gresik
Kampung Arab
Kampung Kemuteran
Wisata Industri
Wisata Bisnis
Wisata Kerajinan
Giri Wana Tirta

Tambang Batu Onix

Sangkapura
Kerajinan Anyaman Tikar
Kerajinan Pembuatan Gula Merah


Tabel 6. Persentase Peninggalan/cagar budaya (situs)
 yang dilestarikan Kabupaten Gresik tahun 2011-2015
Sumber : Data LKPJ Kabupaten Gresik
No.
Uraian
Satuan
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
1.
Total peninggalan/cagar budaya(situs) yang dilestarikan Kabupaten Gresik tahun 201-2015
Buah
38
38
38
38
46

Sedangkan wisata alam yang ada di Kabupaten Gresik antara lain danau Kastoba (Kec. Tambak), air panas Kebondaya (Kec. Sangkapura), telaga Ngipik/ Giri Wana Tirta (Kec. Kebomas), bukit Surowiti (Kec. Panceng), penangkaran Rusa Bawean (Kec. Sangkapura) pantai Pulau Cina (Kec. Sangkapura), air Terjun Patar Selamat (Kec. Sangkapura),air terjun Udhuk-udhuk (Kec. Tambak), lantai Labuhan (Kec. Tambak), pantai Nyimas (Kec. Sangkapura), pantai Hutan Lindung (Kec. Sangkapura), pantai Tinggen (Kec. Sangkapura), pantai Dalegan (Kec. Panceng), pulau Noko dan Pulau Gili (Kec. Sangkapura), kawasan pantai Selayar (Kec. Sangkapura), air Terjun Laccar (Kec. Tambak) .
Objek wisata alami maupun peninggalan warisan budaya di kabupaten Gresik cukup banyak dan di tahun 2015 mengalami peningkatan pelestarian budaya yang telah dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat. Situs budaya tersebut harus dilindungi keberadaannya sebab sebagai salah satu ciri khas atau daya tarik suatu daerah untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Gresik. Objek-objek wisata tersebut juga harus dirawat dan dilindungi agar kondisinya bagus dan tidak merubah fungsi aslinya.

e.Penggunaan Lahan
Tahun 2010-2030 rencana peruntukan penggunaan lahan di Kabupaten Gresik mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung sendiri terdiri dari kawasan rawan bencana banjir 9.426,12 hektar, kawasan pantai berhutan bakau 5.828,62 hektar, kawasan terumbu karang 5.387,00 hektar, blok rimba suaka marga satwa 3.831,60 hektar, kawasan resapan air 1.252,58 hektar,  kawasan cagar alam 725,00 hektar. Sedangkan untuk kawasan budidaya terdiri dari kawasan permukiman 26.063,55 hektar, kawasan pertanian lahan basah 23.372,70 hektar, kawasan perikanan budidaya 21.678,36 hektar , kawasan hortikultura 16.885,48 hektar, kawasan Industri 12,448.03 hektar , kawasan perdagangan, jasa, dan fasum 6.644,01 hektar, kawasan perkebunan 2.573,67 hektar, kawasan hutan produksi 1.017,00 hektar, kawasan pertambangan 817,25 hektar, kawasan pariwisata 82,85 hektar, kawasan Bandar udara 68,44 hektar, kawasan pelabuhan 1.257,69 hektar.
 
No.
Jenis Peruntukan Ruang
Perda RTRW Kab.Gresik(ha)
Eksisting Penggunaan lahan(ha)
1
Kawasan Rawan Bencana Banjir
9.426,12
-
2
Kawasan Pantai Berhutan Bakau
5.828,63
1.804,18
3
Kawasan Terumbu Karang
5.387,00
-
4
Blok Rimba Suaka Marga Satwa
3.831,60
3.831,60
5
Kawasan Resapan Air
1.252,58
1.040,61
6
Kawasan Cagar Alam
725,00
725,00
Jumlah
25.450,92
7.401,39
KAWASAN BUDIDAYA
1
Kawasan Permukiman
26.063,55
15,331,14
2
Kawasan Pertanian Lahan Basah
23.372.70
39.572,98
3
Kawasan Perikanan Budaya
21.678,86
31.092,21
4
Kawasan Holtikultura
16.885,48

191,719
5
Kawasan Industri
12.448,03

10.108,57

6
Kawasan Perjas dan Fasum
6.644,01
2.797,65
7
Kawasan Perkebunan
2.573,67

10.761,86
8
Kawasan Hutan Produksi
1.017

6.544,01
9
Kawasan Pertambangan
817,25
952,34
10
Kawasan Pariwisata
82,85
7,92
11
Kawasan Bandar Udara
68,44
72,82
12
Kawasan Pelabuhan
1.257,69
366,89
Jumlah
112.909,02
366,89
139.359,94
125.193,64









Berdasarkan keterangan data diatas, yang berwarna hijau itu bahwa adanya ketidaksesuaian antar rencana yang telah dibuat oleh Perda RTRW  Kabupaten Gresik dengan kondisi eksisting. Dapat dilihat kawasan pertanian lahan basah yang alokasinya hanya seluas 23.372.70 menalami perluasan hingga 39.572,98. Kawasan hutan produksi dari 1.017 Ha mengalami perluasan hingga 6.544,01 Ha. Selanjutnya dapat dilihat dibawah ini. Yang berwarna kuning menandakan bahwa belum adanya perealisasian atas rencana kebijakan yang telah dibuat yaitu kawasan terumbu karang yang sudah dialokasikan penggunaan lahannya seluas 5.387 Ha dalam eksisting penggunaan lahannya masih nol.Ini tentunya membuat rencana tata ruang semakin semrawut karena rencana yang telah dibuat belum sesuai dengan fakta dilapangan.

Gambar. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Gresik
Sumber : RTRW Kab. Gresik Tahun 2010 – 2030
                                                                             


f.Infrastruktur
Pemerintah Kabupaten Gresik terus membangun infrastruktur penunjang diantaranya adalah jalan akses yang menghubungkan berbagai wilayah  .Selain itu juga ada rencana pembangunan jalan mulai dari tol Krian-Legundi-Bunder yang menghubungkan kawasan Manyar dengan Sidoarjo.  Proyek yang akan dijalankan lainnya adalah pusat Bendung Gerak Sembayat yang memiliki kemampuan untuk menyediakan bahan baku air bersih sekitar 10 juta meter kubik air dari Bengawan Solo. Dalam rangka meningkatkan kualitas dibidang Infrastruktur, kabupaten Gresik juga berencana akan mengembangkan daerah pelabuhan dengan membangun JIIPE(Java Integrad Industrial Portand Estate) dengan tujuan utama pengembangan infrastruktur di Kabupaten Gresik. Proyek ini sudh berjalan kurang lebih 50%. Sebesar 1.761 Ha lahan direncanakan sebagai kawasan industri, sedangkan lainnya untuk areal pelabuhan dan permukiman.  Berikut rinciannnya dapat dilihat dibawah ini :
a. Jalan Tol Surabaya – Gresik .
b. Jalan Nasional sebagai jalan Arteri primer (Surabaya – Gresik – Lamongan)
c. Jalan Nasional sebagai jalan Kolektor Primer (Gresik – Sadang lewat Pantura / Jl. Daendels).
d. Jalan Propinsi sebagai jalan Kolektor Primer (Legundi – Bunder, Lakarsantri – Bringkang, Wringinanom – Driyorejo – Surabaya).
e. Kawasan Industri
f. Pelabuhan Umum dan 7 Pelabuhan khusus
Pada wilayah pesisir Kabupaten Gresik telah difasilitasi dengan pelabuhan umum dan pelabuhan/dermaga khusus, sehingga Kabupaten Gresik memiliki akses perdagangan regional dan nasional. Keunggulan geografis ini menjadikan Gresik sebagai alternatif terbaik untuk investasi atau penanaman modal.


g.Permasalahan
·         Kawasan Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana banjir seluas kurang lebih 9.426,115 Ha yang terdapat di Kecamatan Ujungpangkah, Kecamatan Sidayu, Kecamatan Bungah, Kecamatan Dukun untuk DAS Sungai Bengawan Solo, serta Kecamatan Balongpanggang, Kecamatan Benjeng, Kecamatan Kedamean, Kecamatan Cerme dan Kecamatan Menganti untuk DAS Kali Lamong.

·         Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat pengangguran ada tahun 2011 sebesar 4,36%, pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 6,72 %, tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 4,51%, tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 5,06%, dan tahun terakhir 2015 sebesar 6,67%. Pada tahun 2012 merupakan tahun yang paling tingkat pengangguran terbukanya. Gejolak tingkat pengangguran ini disebabkan oleh berbagai hal persaingan pencari kerja yang kompetitif antara masyarakat lokal dan masyarakat di luar Gresik, kultur budaya pencari kerja, persyaratan kompetensi yang dibutuhkan, hingga bentuk investasi.
                                                        


Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
·         Kemiskinan
                                                                

Sumber : data BPS Kabupaten Gresik
Kemiskinan menjadi suatu isu yang sampai saat ini masih berkembang. Di Kabupaten Gresik sendiri jumlah kemiskinan cukup tinggi. Namun jika dilihat pada tabel di atas dari tahun 2011 sampai tahun 2014 mengalami penurunan. Tahun 2011 jumlah kemiskinan sebesar 15,33%. Terjadi penurunan di tahun 2012 menjadi 14,29. Di tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan juga dari 13,89 menjadi 13.41. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah setempat mampu mengendalikan jumlah kemiskinan dengan upaya-upaya yang bisa diminimalisir.

·         Pendidikan
Diperlukan peningkatan kompetensi tenaga pendidik di berbagai disiplin keilmuan dalam meningkatkan kualitas output pendidikan. Kondisi ini adalah implikasi dari perkembangan global yang menuntut kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya membutuhkan sertifikasi secara akademik namun juga life skill yang  di iringi keahlian dan keterampilan khusus. Kesejahteraan tenaga pendidik masih belum terdistribusikan dengan merata terutama tenaga pendidik di satuan pendidikan yang didirikan oleh masyarakat.

·         Kebutuhan air bersih
Jumlah seluruh rumah tangga di Kabupaten Gresik pada tahun 2014 sebanyak 260.945 rumah tangga, dari jumlah ini jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebanyak 195.750 atau sebesar 75%. Kondisi ini meningkat sebesar 5% dari tahun sebelumnya yaitu 193.177 rumah tangga. Sistem SPAM yang terdapat di Kabupaten Gresik meliputi SPAM jaringan perpipaan PDAM, SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM, dan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP). Jumlah pelanggan PDAM Gresik tahun 2013 adalah sebanyak 74.427 SR. jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 428.122 atau 33% dari jumlah penduduk. Dari jumlah tersebut bisa dikatakan bahwa masyarakat kabupaten Gresik belum sepenuhnya bisa mengakses kebutuhan air bersih dengan alasan banyak  faktor seperti kurangnya kemampuan finansial. Kebutuhan air bersih di Pulau Bawean diperoleh dari sumur dan mata air. Banyak terdapat sumber mata air di Pulau Bawean, saat ini pemanfaatan air dari sumber mata air tersebut belum dikelola secara baik. Penggunaan air dari masing-masing desa menggunakan saluran sendiri-sendiri menggunakan pipa paralon dengan berbagai ukuran, hanya beberapa saja yang mengunakan bak penampungan sebagai pembagi ke masing-masing desa. Disamping rawan gangguan, kondisi ini juga tidak menjamin kualitas air, kotoran atau material tumbuhan berupa daun dan ranting juga ikut masuk ke dalam saluran yan akhirnya menyumbat aliran air dalam pipa paralon, yang pada akhirnya meningkatkan biaya pemeliharaan.

·         Persampahan
Beberapa permasalahan terkait persampahan yaitu tingkat layanan sampah masih sangat kecil hanya berkisar 20.91 % dan masih banyak masyarakat yang mengelola sampah dengan cara dibakar, kurangnya prasarana dan sarana pembuangan sampah, kendaraan pengangkut sampah sering mengalami kerusakan, jenis TPA yang dipakai awalnya direncanakan menggunakan sistem sanitary landfill namun pada praktek di lapangan mempergunakan sistem open dumping, rendahnya pendapatan retribusi kebersihan/ persampahan terhadap biaya pengelolaan sampah, Bawean dan pulau-pulau di sekitarnya yang berupa wilayah terpisah dengan Kabupaten Gresik sama sekali belum tersentuh pengelolaan sampah, alokasi Dana APBD untuk sektor persampahan terlalu kecil perbandingannya disbanding degan sektor lain, rencana pembangunan TPA di Kecamatan Wringinanom terkendala penolakan oleh masyarakat di sekitar rencana lokasi TPA sehingga pembebasan lahan untuk TPA belum terlaksana, kesadaran masyarakat dalam memilah sampah masih rendah karena belum adanya penyuluhan yang berlanjut ke pembinaan yang berkelanjutan.
·         Drainase
Di wilayah perkotaan Gresik, khusunya di wilayah Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar walaupun telah memiliki sistem drainase yang terbangun cukup lengkap dan merata di seluruh wilayah kota, tetap saja banjir dan genangan masih sering terjadi di beberapa lokasi terutama apabila terjadi hujan yang cukup lebat. Keadaan ini disebabkan oleh saluran-saluran tersier dan sekunder yang dimensinya terlalu kecil, tersumbat sampah, dan bozem-bozem yang tidak lagi berfungsi akibat pendangkalan dan pengurukan menjadi kawasan permukiman.
·         Perumahan dan Permukiman
Masalah yang seringkali timbul adalah buruknya kondisi jalan yang menjadi aksesibilitas masyarakat untuk menuju kawasan perumahan dan permukiman, belum sepenuhnya perumahan dan permukiman terlayani oleh PDAM, perumahan yang tidak menyediakan area pemakaman sediri sering menimbulkan konflik terhadap warga sekitar.
·         Prasarana dan Sarana Pengolah Limbah
Kabupaten Gresik sebagai kota industri sangat rentan dengan permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah industri yang tidak dikelola dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan keberadaan industri-industri besar yang berada di daerah pesisir, sehingga apabila tidak terdapat pengolahan limbah yang baik dapat merusak lingkungan pesisir dan ekosistemnya.

h.Potensi yang dapat dikembangkan
-Pertanian
Pada bidang pertanian di Kabupaten Gresik tahun 2011, jumlah produksi gabah kering giling sebanyak 296.886,32 ton, jagung sebanyak 76.366,27 ton dan kedelai sebanyak 1.388,70 ton. Sedangkan areal panen padi seluas 54.028 hektar, areal produksi jagung seluas 18.349 dan areal produksi kedelai seluas 1.151 hektar.
- Perkebunan
Dalam bidang perkebunan di Kabupaten Gresik pada tahun 2011, jumlah produksi kopi sebanyak 59,40 ton, Kakao sebanyak 5,01 ton, tebu sebanyak 12.177 ton, mente sebanyak 35.520 ton, dan kelapa sebanyak 2.191,60 ton. Sedangkan areal produksi kopi seluas 59,40 hektar, tebu seluas 3.690 hektar, kakao seluas 11 hektar, mente seluas 119 hektar, dan kepala seluas 2.738 hektar.
- Perikanan
Produksi bidang perikanan di Kabupaten Gresik pada tahun 2011 mencapai 43.954,66 ton yang terdiri dari penangkapan di laut sebesar 19.492,84 ton, sungai/saluran air sebesar 93,03 ton, waduk sebesar 257,40 ton, budidaya tambak payau sebesar 24.032,03 ton, kolam sebesar 56,65 ton, dan tambak tawar sebesar 22.714,26 ton. Jumlah perahu/kapal penagkap ikan sebanyak 4.478 unit dan areal budidaya seluas 32.565,02 hektar yang terdiri dari tambak payau seluas 17.835,02 hektar, tambak tawar seluas 14.629,05 hektar, kolam seluas 100,95 hektar.
- Industri
Dalam bidang industri pada tahun 2011 di Kabupaten Gresik telah diterbitkan 61 Tanda Daftar Industri (TDI) dengan nilai investasi sebesar Rp.9.793.010.000,00 yang menyerap 573 otang tenaga kerja dan nilai produksi sebesar Rp.10.211.469.645,00.Disamping industri skala besar, di Kabupaten Gresik juga terdapat industri kecil yang perannya dalam struktur PDRB juga sangat penting. Industri kecil itu meliputi industri
kerajinan dan makanan.
- Pariwisata
Pariwisata adalah salah satu sektor penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik dengan menunjang prasarana dan sarana yang ada serta  mampu memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar serta manfaat ekonomis untuk penduduk di sekelilingnya. Pemerintah harus menggerakkan sektor pariwisata agar menarik para investor.

Kabupaten Gresik memiliki potensi yang begitu luar biasa, banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan masyarakat serta wilayahnya yang berkembang dari segi industri, pertanian , perikanan, perkebunan, dan lain-lain. Namun permasalahan pengangguran masih menjadi tugas Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas SDM dengan memperbaiki sistem pendidikan, serta pelatihan ketrampilan bagi usia-usia penduduk produktif agar mereka dapat membuka industri kreatif yang dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. Potensi pariwisata juga bisa dikelola dengan baik dan dikembangkan dengan catatan sesuai dengan arahan mengembangkannya dan jangan sampai mengabaikan kondisi serta kualitas lingkungan. Antara lingkungan dengan kegiatan ekonomi yang berjalan harus seimbang dan menjadi hajat hidup orang banyak yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan pariwisata. Selain itu dibidang industri dan perikanan, hal yang harus diperhatikan faktor industri adalah pengelolaan limbah yang dihasilkan jangan sampai dibuang secara sembarangan dan mencemari lingkungan apalagi jika limbah tersebut berdampak pada kualitas hasil perikanan di Kabupaten Gresik. Arah kebijakan penguatan sistem inovasi daerah di Kabupaten Gresik ditetapkan dan difokuskan pada aspek penguatan regulasi dan pembiayaan untuk pengembangan iptek dan inovasi, penyediaan infrastruktur dan sarana kreatifitas dan inovasi, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) secara kuantitas dan kualitas di bidang iptek, dan keberlanjutan dan pemanfaatan potensi sumberdaya unggulan daerah.


SEMOGA BISA BERMANFAAT YA..
:)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBIAYAAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN NGAWI, JAWA TIMUR

PEMBIAYAAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN NGAWI, PROVINSI JAWA TIMUR A. GAMBARAN UMUM WILAYAH Kabupaten Ngawi terletak di wi...